Minggu, 02 Oktober 2016

Dua Marmut Kaku


Sewaktu malam,  di keramaian kota tepatnya di pasar segar, saya mencoba duduk di tengah-tengah para gadis yang seksi, Syet senyum kiri kanan mirip tukang hipnotis, pecahkan keramaian dengan gaya the beatles so ini malam punya kita bersama.

Saya duduk tanpa permisi, meletakkan rokok dan mengetuk meja, Mass Cappuchinonya yahh, suasana sangat ramai, banyak pemuda-pemudi yang mengajak pacarnya kesini, lirik gadis sebelah kiri membuat saya ingin berekenalan, ehemm(kode batuk) ketika saya mencoba berkenalan. tiap kali ingin berkenalan pertama-tama saya kadang mengalami halusinasi yang berkepanjangan, perasaan kaku, dan detukan jantung yang berdetak kencang(tanda kehidupan).

Reyhan, Membisik, katanya "Oii men ayo kenalan sama gadis pojokan itu, dari pada hanya duduk berdua mirip Marmut kampret keracunan soda gembira. mula-mula reyhan melirik gadis tersebut, namun entah mengapa gadisnya membuang muka tanpa sebab yang pasti, 

Saya mulai berdiri sambil melirik-lirik, garuk-garuk kepala, ekspekulasi terakhir(Cari perhatian), efeknya mas penjual cappuchinonya menagih bayaran, sepertinya mass itu curiga dengan kita, yang dari tadi melirik semua orang, mungkin kita memang mirip pelaku kriminal.