menyatu dalam getaran
mata yang selalu tajam
buram di hadapanya
jemari yang tadinya diam
kini kesasar liar tanpa arah
aku juga si dia
maju tanpa henti
hingga akhirnya
telapak tangan
menjadi satu
membuat getaran
hilang entah kemana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar